Monday, 6 March 2017

Sedih , Bocah 5 tahun minta ibu ikhlaskan dirinya untuk mati


Bocah yang baru berusia 5 tahun ini mengatakan sesuatu yang akan membuat semua ibu menangis.

Yah, Morgan berkata: "Ibu, biarkan aku mati." Morgan menderita eksim yang parah, yang membuatnya nyaris tidak bisa berjalan. Dana Bishop, 36, mengatakan bahwa putranya telah menderita penyakit itu sejak dia berusia empat bulan.

Keluarganya telah mencoba segala jenis pengobatan, termasuk kemoterapi, namun kondisi Morgan masih sama. Penyakit itu juga membuatnya sulit tidur, dan hanya bisa bersekolah selama setengah hari.

Dia juga jarang bisa bermain dengan teman-temannya karena kondisi itu. Hal itu membuat Morgan sempat berpikir untuk mati saja. "Pada ulang tahunnya yang kelima, Morgan berkata bahwa dia lebih suka mati daripada merasakan sakit itu lagi. Itu terdengar sangat memilukan," kata ibu Morgan.

Selain menderita eksim, Morgan juga dikatakan memiliki lebih dari 20 alergi, termasuk telur, kacang-kacangan, susu, kentang, kedelai, dan nasi.

Eksim atau juga disebut eksema, adalah suatu kondisi di mana kulit mengalami peradangan yang berupa kulit gatal, panas, dan kering. Kondisi ini biasanya mempengaruhi lengan atas, siku, belakang lutut dan wajah.

Sumber: merdeka.com

Semakin tua manusia akan membuat mereka semakin bijak


Dibandingkan mereka yang masih muda orang tua cenderung berperilaku bijak dan menjauhi perilaku berisiko. Sikap tersebut bisa karena memang orang tua memiliki banyak pengalaman hidup, atau bisa juga karena struktur otaknya mendorong perilaku tersebut seperti ditemukan studi.

Tim peneliti dari Yale University dan New York University melihat bahwa semakin tua materi abu-abu (gray matter) di otak bagian posterior parietal cortex akan semakin berkurang. Bagian tersebut bertanggung jawab terhadap pengambilan keputusan.

Di dalam studi, para partisipan yang berusia 18-88 tahun disurvei untuk memilih antara pasti mendapat uang lima dolar atau acak mendapat lima sampai 120 dolar namun dengan kemungkinan gagal. Hasilnya seperti yang sudah diprediksi partisipan yang usianya masih muda cenderung memilih kemungkinan mendapat lebih banyak uang meski ada risiko gagal.

Peneliti lalu juga melakukan pemeriksaan otak dan mencocokkan masa abu-abu otak tiap partisipan dengan pilihannya dalam survei. Peneliti melihat ada korelasi antara tingkat materi abu-abu yang rendah dengan kecenderungan menghindari risiko.

Memang diakui bahwa korelasi keduanya kecil namun menurut salah satu peneliti Ifat Levy dari Yale University studi ini paling dekat menjelaskan sifat bijak yang dimiliki orang tua.

Mengapa orang dewasa muda lebih cenderung untuk mengambil risiko disebut Ifat juga masuk akal. Saat muda manusia butuh banyak akses terhadap sumber daya salah satunya dengan mengambil risiko agar bisa memastikan hidup keturunannya.

Sumber: detik.com


Tidak boleh buka Internet tahanan Lithuania gugat pemerintah


Seorang tahanan di Lithuania menggugat pemerintah dan menang di Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR) setelah ia tak dibolehkan mengakses internet di penjara.

Hakim di ECHR berpihak kepadanya dan menegaskan bahwa melarang tahanan tersebut, Henrikas Jankovskis, tak bisa dibenarkan. Mengakses internet adalah bagian dari hak untuk mengemukakan pendapat, kata hakim ECHR.

Pemerintah Lithuania melarangnya mengakses internet dengan alasan keamanan.

Namun Mahkamah HAM menegaskan bahwa alasan pelarangan tak mencukupi dan menyatakan bahwa situs-situs yang dituju Jankovskis semuanya adalah milik dan dijalankan oleh pemerintah.

Hakim mengatakan Jankovskis harus dibolehkan mengakses situs-situs yang berisi bahan-bahan belajar yang relevan dengan keinginannya meningkatkan taraf pendidikan.

Dikatakan pula bahwa pemerintah Lithuania melanggar Pasal 10 Konvensi Hak Asasi Manusia dan menambahkan mencampuri Jankovskis dalam mencari informasi mestinya dibolehkan dalam masyarakat yang demokratis.

Sumber: bbc.com


Lukisan keren yang terbuat dari kelopak bunga dan daun


Untuk membuat lukisan atau karya seni yang unik, setiap orang pasti memiliki caranya sendiri-sendiri. Termasuk seorang seniman asal Seattle bernama Bridget Collins berikut ini. Bridget yang suka jalan-jalan ke taman memiliki cara unik untuk membuat lukisan.

Ia akan mengambil beberapa kelopak bunga dan daun dari taman lalu menyusunnya menjadi lukisan yang menarik lagi mengesankan. Lukisan yang ia buat dari kelopak bunga dan daun tersebut akan berbentuk lukisan hewan, lukisan taman atau lukisan bangunan yang unik.

Sumber: vemale.com

Seorang pria asal Swedia hampir tewas karna tertimpa daging seberat setengah ton


Seorang pekerja kemasan daging di Swedia nyaris meninggal setelah tertimpa setengah ton daging olahan bacon ke seluruh tubuhnya.

Setelah dibawa ke rumah sakit, ia diketahui menderita cedera ringan pada punggung.

Menurut Peter Adlersson, juru bicara kepolisian, "Bisa dibilang, ini adalah kejadian tidak biasa.


" Sumber : liputan6.com


Dashrath Manjhi The Mountain Man


Pria India, Dashrath Manjhi dan istrinya, Falguni menghabiskan seluruh hidup mereka di desa kecil Gehlour, yang terpisah dari kota terdekat oleh pegunungan. Untuk mencapai kota, mereka harus menempuh jalan sejauh 35 mil atau sekitar 54 kilometer dengan mengitari puncak gunung. Desa mereka memang cukup terisolasi, dan membuat akses misalnya, pendidikan dan kesehatan sangat sulit.

Masalah terakhir yang paling besar bagi Manjhi adalah ketika Falguni tiba-tiba sakit. Pasangan ini pernah berusaha melakukan perjalanan ke Gaya, sebuah kota di balik gunung, dengan berjalan kaki. Sayangnya Falguni meninggal sebelum mereka bisa sampai di sana.

Atas rasa duka mendalam yang dirasakan, Dashrath bertekad untuk bekerja menghilangkan kesedihannya dan menghormati istrinya dengan mengerjakan proyek monumental. Mungkin saja ini bisa mencegah tragedi yang dialaminya terulang kembali. Sayangnya, istri Dashrath meninggal pada perjalanan dan itu membuat hatinya benar-benar hancur. Ia akhirnya menghabiskan beberapa hari untuk mengumpulkan alat, dan kemudian mulai bekerja.

Dia bertekad untuk mengikis gunung terdekat sedikit demi sedikit dan membangun jalan yang akan menghubungkan Gehlour ke Gaya seefisien mungkin. Setiap hari selama 22 tahun dia bangun pada waktu fajar, mengumpulkan alat dan pergi ke gunung. Ia baru kembali pada malam hari dan benar-benar terlihat kelelahan.

Para penduduk desa tahu apa yang ia coba lakukan, tapi tidak pernah ada yang percaya ia akan mencapai tujuannya. Kemudian, setelah ia meninggal pada tahun 2007, mereka melihat apa yang ia capai. Semua orang merasa takjub, Dashrath berhasil membelah bagian pegunungan selebar 30 kaki dan memotong 25 kaki melalui batu.

Perjalanan dari desa ke kota itu kini hanya tiga mil atau sekitar 4 kilometer. Kehidupan warga desa pun segera berubah dengan akses jalan yang tersedia. Kini, desa ini sudah mulai tumbuh dan lebih banyak anak bisa mendapatkan pendidikan baik yang muda maupun yang lebih dewasa dapat mencari pekerjaan di kota. Visi Dashrath untuk membuat jalan dan dampaknya bagi orang lain benar-benar terasa setelah ia meninggal, meskipun ia tidak pernah melihatnya.

Source: tribuntravel.com

Terlalu mendidik anak menjadi penurut bisa membuat anak menjadi tidak mandiri


Orang tua biasanya bangga terhadap anaknya yang selalu menuruti perintah. Norma dalam masyarakat pun tampaknya menyebutkan bahwa anak yang menurut kepada perintah orang tuanya sebagai anak yang baik dan sopan.

Anak yang penurut akan menjadi anak yang cenderung pasif dan kurang mandiri karena hanya melakukan suatu hal setelah disuruh atau atau diperintah oleh orang tuanya.

Ada pula anak yang terlalu penurut bahkan untuk menentukan masa depannya pun dia masih menuruti perintah orang tuanya.

Selain itu ternyata jika anak Anda terbiasa dan menjadi penurut, selalu mengiyakan perkataan orang tua tanpa membantah, kemungkinan besar akan rentan terhadap bully saat dia beranjak besar.

Ketika anak di rumah terbiasa (dan terpaksa) selalu berkata iya kepada orang tuanya, maka saat di sekolah atau keluar dari lingkungan rumah, anak akan sulit memberikan pendapatnya sendiri. Oleh karenanya jika anak Anda menolak melakukan sesuatu saat Anda memintanya, orang tua seharusnya patut berbangga karena sejak masih kecil dia sudah mampu berpendapat.

Ingatlah usia anak berkaitan dengan kemandiriannya.
Jangan memberikan ekspektasi yang tidak sesuai dengan usianya. Contohkanlah pada anak Anda dengan membantunya membereskan mainan selepas bermain. Percayalah, dengan berjalannya waktu, ia akan terbiasa.

Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si., psikolog anak, berpendapat bahwa orang tua sebaiknya jangan pernah bermimpi untuk mempunyai anak yang penurut. Sebaliknya, bermimpilah mempunyai anak yang bisa diajak bekerjasama.

Sumber: beritagar.id